Momen Kelulusan di SMA Kolese De Britto

Momen kelulusan di SMA ini nggak main-main. Tidak seperti sekolah lain yang ketika lulus sangat senang lalu mewarnai baju mereka sampai merobeknya. Sering kali perayaan klelulusan itu sudah menjadi budaya di SMA-SMA lain. Padahal kegiatan itu kadang mengganggu ketertiban jalan raya.





Namun SMA Kolese De Britto mempunyai cara lain untuk merayakan momen yang sepesial itu. SMA initidak mencoret-coret bajunya supaya dilihat orang banyak. Namun SMA ini mempunyai cara lain untuk menarik perhatian orang lain. Yaitu dengan mengadakan Longmarch yang menuju Tugu Jogja.



Disana mereka tidak lalu bersenang-senang atau ber"huru-hara". Namun mereka bersyukur kepada Tuhan dan berdoa bersama, Lalu mereka menyanyikan Mars De Britto bersama-sama. Lalu mereka pun berfoto-foto bersama-sama seperti yang terlihat dari gambar di atas. para polisi pun setia menjaga, karena kata mereka, mereka lebih senang melihat SMA yang seperti ini yang tidak membuat keributan di jalan. Semoga SMA lainnya mencontoh guys;).


Bagaimana Sih Ruang Kelas SMA Kolese De Britto?

Ruang Kelas SMA Kolese De Britto cukup unik karena terbuka. Banyak yang menyebutkan kalau kelas SMA Kolese De Britto ini seperti "Kandang Kuda". karena dari tampilan luar sangat terbuka karena tidak adanya Pintu maupun Jendela namun hanya tembok.




Ruang kelas di SMA Kolese De Britto terkesan masih sederhana dan terasa "Jadul"nya. Karena Papan Tulis Di Sma Kolese De Britto ini masih menggunakan kapur untuk menulis. Dan kelas bagian atap bukan tembok tapi masih menggunakan "gedheg" anyaman bambu. 


Dan Kelas De Britto ini masih menggunakan Kipas Angin dan belum menggunakan AC. Ada seorang siswa berkata dan sambil bercanda," Kita di sini waktu panas ga kedinginan dan waktu hujan tidak kepanasan", guraunya. namun fasilitas seperti lampu dan LCD Projector sama seperti sekolah lain.

Apa Sih Fasilitas Anak IPA di SMA Kolese De Britto?

Pengalaman langsung sangat penting dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, peran laboratorium sangat diperlukan untuk mendukung tercapainya pemahaman siswa tentang materi ajar. Supaya penggunaan laboratorium dapat optimal diperlukan aturan dan tata tertib yang perlu ditaati bersama. Laboratorium untuk Anak Kelas IPA di SMA Kolese De Britto terdiri atas: 



1. Laboratorium Fisika



2. Laboratorium Kimia



3. Laboratorium Biologi



Arti Di balik Logo SMA Kolese De Britto!



Lambang Kolese De Britto 




Keterangan:
1. Bingkai berbentuk segi tiga yang telah dimodifikasi melambangkan Allah Tritunggal (Bapa, Putra, dan Roh Kudus).
2. Api pada obor melambangkan semangat Kristiani yang memancarkan sinar yang menerangi hati setiap orang.
3. Warna kuning pada huruf JB berarti keunggulan.
4. Warna hijau pada dasar tulisan huruf JB berarti kedamaian.
5. Warna putih pada dasar gambar obor berarti kesucian.


“Kolese De Britto yang dijiwai oleh semangat kristiani yang bersumber dari Allah Tritunggal (Bapa, Putra, dan Roh Kudus) bercita-cita meraih keunggulan dengan dilandasi hati yang bersih untuk mewujudkan hidup damai bersama dengan orang lain.”

Bagaimana Awal Sejarah Kolese Di Dunia?



Kolese pada awalnya didirikan oleh Santo Ignatius Loyola pada sekitar tahun 1500. Ignatius Loyola membangun kolese dengan tujuan yang telah disebutkan ketika situasi reformasi gereja. Loyola adalah salah satu tokoh kontra reformasi dan melakukan pembaharuan dengan tetap berpegang pada ajaran Katolik.


Zaman Santo Ignatius

Ignatius Loyola

Beberapa lama setelah lahirnya Serikat Yesus, Ignatius dan kawan-kawannya menghadapi masalah besar dalam mencari tenaga baru dewasa yang cakap, terdidik, dan terpanggil seperti mereka. Serikat muda ini diminta mengemban tugas-tugas yang semakin lama semakin berat. Satu-satunya jalan adalah mendirikan beberapa pusat pendidikan untuk kaum muda yang terpanggil untuk mengabdi seperti mereka. Pusat-pusat pendidikan ini begitu berhasil dan terkenal sehingga banyak orang tua ingin menitipkan anak-anak mereka ke dalam pusat pendidikan Yesuit yang kemudian disebut collegium atau kolese. Arti harfiah kolese adalah tempat belajar bersama atau sekolah berasrama (dalam bahasa Latin kata cum berarti 'bersama' sedangkan legere berarti 'membaca' atau 'belajar').

Kolese terkenal karena pendidikan humanisme dam alumni-alumninya. Pada masa itu sedang berkembang paham humanisme atau kemanusiaan. Humanisme memusatkan perhatian pada martabat manusia (dalam bahasa Latin kata "homo" berarti "manusia"). Satu gerakan cabang humanisme memandang manusia sama sekali otonom dan karenanya harus mengembangkan segala potensinya tanpa mengindahkan iman dan agama bahkan menolak Tuhan. Sumber pendidikan humanisme adalah karya sastra dan budaya Yunani-Romawi yang jauh lebih bermutu daripada karya sastra budaya kontemporer yang terlalu dipengaruhi agama dan kitab suci.







Kolese mengembangkan humanisme religius, yaitu suatu humanisme yang di satu sisi mengakui otonomi dan potensi manusia dan di sisi lain mengakui bahwa martabat, otonomi, dan potensinya itu berakar pada hakikat manusia sebagai anak-anak Allah yang dicintai-Nya. Dengan demikian untuk perkembangan intelektual, kolese mampu menggunakan sumber pendidikan karya sastra dan budaya Yunani-Romawi secara optimal. Untuk perkembangan pribadi, kolese mampu menghargai usaha pengembangan potensi siswa dalam kebebasan dan kemandirian. Sedangkan untuk perkembangan iman, kolese mampu merajut pendidikan modern tersebut dalam religiositas yang mendalam. Pendidikan kolese begitu berhasil sehingga alumni-alumni tidak hanya menghayati humanisme, melainkan juga menjadi tokoh-tokoh pembela humanisme religius.

Akhirnya sampai pada tahun 1556 saat meninggalnya, Santo Ignatius telah merestui pendirian 40 kolese dan menyetujui karya pendidikan di kolese sebagai salah satu karya Serikat Yesus. Semboyan kolese pada tahun itu adalah "Mendidik kaum muda adalah mereformasi dunia" (Educatio puerorum reformatio mundi). Sekolah mendidik humanis religius dan menumbuhkan mereka menjadi pendekar humanisme religius melawan humanisme atheis yang menyesatkan.

Apa Saja Fasilitas Olahraga di SMA Kolese De Britto?

1. Lapangan Futsal Indoor / Lapangan Tennis Indoor





2. Lapangan Basket Indoor / Lapangan Bulu Tangkis / Lapangan Voli Indoor




3. Lapangan Basket Outdoor



4. Lapangan Sepak Bola


Apa Sih Kolese Itu?



Kolese adalah lembaga pendidikan yang dimiliki dan dikelola oleh Yesuit (sebutan bagi para rohaniwan ordo Serikat Yesus atau SJ). Tujuan pendirian kolese adalah untuk mempersiapkan/mendidik para pemuda supaya memiliki kecakapan intelektual dan hidupnya akrab dengan Tuhan, dengan demikian siap menjadi pemimpin keagamaan dan masyarakat.





BAGAIMANA PERKEMBANGAN KOLESE DI INDONESIA?


Kolese pertama di Indonesia adalah Kolese Xaverius di Muntilan. Pendiri dan pencetus ide itu adalah Pater van Lith, SJ. Murid-muridnya mengatakan bahwa ia adalah seorang Belanda berhati Jawa (waktu itu negara Indonesia belum berdiri). Ia sangat prihatin melihat keadaan kemanusiaan waktu itu. Orang Jawa di tanahnya sendiri adalah budak, sedangkan orang Belanda adalah tuan. Ini adalah suatu kemanusiaan yang timpang. Ia ingin mengubah persepsi, sikap, dan penghayatan akan kemanusiaan yang salah itu. Untuk itu, ia mendirikan kolese bagi pemuda Jawa atau Indonesia. Di Kolese Xaverius, siswa meresapkan iman keyakinan bahwa setiap manusia diciptakan sama sebagai anak-anak Allah. Di samping itu, mereka belajar bahasa dan budaya Belanda. Di asrama, siswa belajar hidup dengan cara hidup orang Belanda. Dengan bekal yang diperoleh selama di kolese, siswa-siswa Jawa menghayati kemanusiaan yang benar, tidak menjadi inferior, mampu berbahasa dan bertatacara sebagai manusia berbudaya modern. Mereka dapat duduk sama rendah berdiri sama tinggi dengan orang Belanda.


Cita-cita kolese Pater van Lith, SJ berhasil. Hal ini tampak dari penghayatan para siswanya sebagai orang Jawa otentik yang mampu hidup modern. Mereka menghayati kemanusiaan yang benar, memperjuangkan, dan menyebarkannya. Banyak dari mereka menjadi guru dan mengajarkan apa yang telah diperoleh dari Muntilan. Banyak juga yang berkecimpung dalam berbagai profesi dan di mana mereka berada, mereka memperjuangkan ideal Kolese Xaverius.


Di Indonesia, terdapat sebuah institusi pendidikan yang disebut kolese yang pengelolaannya oleh rohaniwan dari ordo CDD (ordo Murid-Murid Tuhan) yakni Kolese Santo Yusupdi Malang, Jawa Timur.

Apa Sih "Presidium" Itu? Apakah Sama Seperti "OSIS"?

    

Presidium merupakan organisasi siswa intra sekolah (OSIS) di SMA Kolese De Britto yang mempunyai model kepemimpinan kolektif. Presidium merupakan salah satu komponen sekolah yang memiliki peranan dalam menampung dan menyalurkan aspirasi seluruh siswa berkaitan dengan kegiatan kesiswaan, menyelenggarakan dan mengoordinasi kegiatan-kegiatan siswa di luar kegiatan belajar mengajar, dalam rangka mencapai visi, misi, dan profil siswa. Selain itu, presidium juga berperan untuk mewakili siswa dalam hubungan dengan organisasi siswa sekolah lain.





Struktur Organisasi Presidium


Struktur organisasi presidium bersifat fleksibel. Sebagaimana pengertian presidium sendiri, yaitu kepemimpinan bersama, setiap anggota presidium memiliki kewenangan dan kewajiban yang sama. Setiap anggota presidium merupakan koordinator yang bertanggung jawab atas bidang-bidang tertentu yang diputuskan sesuai kesepakatan bersama, berdasarkan kapabilitas setiap anggota. Meskipun demikian, biasanya dipilih salah satu anggota sebagai koordinator umum. Hal itu dilakukan dalam rangka memudahkan koordinasi intern presidium atau dalam hubungannya dengan organisasi lain di luar presidium.


Kegiatan Presidium

Seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan presidium dalam satu masa kepengurusan termaktub dalam program kerja presidium. Program kerja tersebut disusun berdasarkan usulan dari seluruh siswa. Bidang kegiatan yang diselenggarakan presidium meliputi bidang seni dan budaya, olah raga, kerohanian, sosial, dan intelektual.

1. Penyusunan Program Kerja
Mengawali masa kepengurusannya, presidium akan menyusun program kerja dengan mekanisme sebagai berikut:


a. Presidium menyebarkan angket usulan kegiatan kepada seluruh siswa.
b. Presidium mengolah usulan kegiatan tersebut menjadi rancangan program kerja.
c. Rancangan program kerja tersebut disosialisasikan kembali kepada seluruh siswa untuk mendapatkan masukan dan dikritisi lebih lanjut.
d. Presidium kembali mengolah rancangan program tersebut dalam rapat kerja presidium untuk menjadi program kerja
e. Program kerja tersebut kemudian disosialisasikan kepada seluruh siswa untuk kembali dikritisi bersama hingga menjadi progran kerja yang pasti.
f. Program kerja diajukan ke direksi untuk disahkan.

2. Pelaksanaan Program Kerja

Setiap anggota presidium memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan yang ada di dalam program kerja sesuai dengan kapabilitasnya. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, penanggung jawab kegiatan terlebih dahulu merumusakan konsep kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Setelah itu, mekanisme yang ditempuh dalam pelaksanaan kegiatan adalah:


a.pembentukan panitia kegiatan
b.sosialisasi konsep kegiatan kepada panitia
c.penyusunan proposal kegiatan
d.persetujuan proposal kegiatan
e.pelaksanaan kegiatan
f.evaluasi kegiatan


3. Pertanggungjawaban Kegiatan

Setelah kegiatan berakhir, panitia wajib mempertanggungjawabkan kegiatan yang diselenggarakannya dengan membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan paling lambat dua minggu setelah pelaksanaan kegiatan berakhir. Laporan pertanggungjawaban ini meliputi:
a.laporan persiapan
b.laporan pelaksanaan
c.evaluasi kegiatan
d.laporan keuangan
Laporan pertanggungjawaban dibuat rangkap empat, untuk presidium, wakasek urusan kesiswaan / pamong, kepala sekolah, dan arsip.


Anggota Presidium

Jumlah anggota presidium bersifat fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat efektifitas dan efisiensi kerja. Jadi, setiap tahun tidak mesti selalu sama, bisa berubah-ubah berdasarkan kepentingan dan kebutuhan.

Gara-gara Ini Promosi SMA yang Bolehkan Siswanya Berambut Gondrong jadi Viral






TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA -

Ajakan untuk mendaftar sebuah SMA di Yogyakarta jadi viral.

Postingan di akun FB ini unik dan tuai respon yang kemudian menyebar dengan cepat, Senin (31/10/2016).

SMA Kolese de Britto Yogyakarta membuka pendaftaran.

Sebuah akun FB dengan nama Yulius Tomy Wijaya promosikan pendaftaran SMA tersebut.

Cara unik dan saling mention ke alumnus SMA ini ditengarai jadi penyebab postingan tersebut jadi viral.

SMA Kolese de Britto Yogyakarta dikenal sebagai sekolah yang berbeda dengan sekolah yang lain.

Satu di antaranya sekolah ini memperbolehkan para siswanya berambut gondrong.

Murid sekolah ini memang hanya khusus laki-laki.

Yulius posting promosi sekolahnya dengan cara yang menarik.

Kalimat yang ditulis berbeda dengan promosi sekolah pada umumnya yang menyatakan kalau sekolah tersebut berkualitas dan keunggulan-keunggulan lainnya.

Ini justru berbeda.

"Bukan sekolah yang menjamin kamu jadi orang sukses."

Demikian satu kalimat di antaranya.

Bukan mempromosikan sekolah ini mencetak orang-orang sukses namun justru kalimat sebaliknya.

Pada postingan tersebut dipajang juga foto siswa-siswa berambut gondrong.

Sekilas seperti deretan wanita-wanita karena rambutnya yang panjang tapi lihat dengan seksama mereka adalah pria.

Postingan tersebut jadi viral dan tuai banyak respon.

Ada netizen yang bertanya apakah ada murid wanita mungkin sekilas melihat sosok-sosok berambut panjang, padahal sekolah tersebut memang hanya menerima siswa pria.

Postingan lainnya juga jadi viral.

Di postingan ini menjelaskan sekilas tentang gambaran sekolah ini.

Akun dengan nama Sunardian Wirodono posting tentang, bagaimana awal mulanya hingga para siswa diperbolehkan berpakaian bebas bahkan rambut gondrong.

Sekolah ini memang berlatarbelakang Katolik namun jangan salah di sini banyak siswa yang beragama Islam atau agama lainnya.

Jadi bagaimana? Berminat untuk masuk sekolah yang antimainstream? (*)

From:
http://www.tribunnews.com/regional/2016/10/31/gara-gara-ini-promosi-sma-yang-bolehkan-siswanya-berambut-gondrong-jadi-viral?page=2

Apa Sih SMA Kolese De Britto Itu?


Bukan sekolah yang menjamin kamu jadi orang sukses.
.
 Bukan juga sekolah yang bikin anak anak jadi alim.
.
Sekolah ini ga menjamin kamu masuk PTN.
.
TAPI INI SMA KOLESE DE BRITTO
Sekolah yang tidak pernah menjamin, namun tetap terjadi. Sekolah dimana nama-nama besar dan para perintis di bidangnya masing masing banyak mengenyam pendidikan. Sekolah tempat Kebhinekaan diterapkan sampai ke akar rumput. Sekolah yang membuat dunia semakin kecil karena siswa dari sabang sampai merauke berkumpul di sebidang tanah kecil di JL. Laksda Adisucipto no 161. Sekolah dimana para manuk belajar terbang dan para macan yang terlelap belajar mengaum.
.
Karna semua yang kami lakukan adalah BAGI TUHAN DAN BANGSAKU